TUGAS MANDIRI KULIAH FISIKA DASAR 1

Semarang, 2 Desember 2009

IKIP PGRI SEMARANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA

TUGAS MANDIRI SEMESTER 1
MATA KULIAH: FISIKA DASAR 1

PENGAMPU
Muhamad Taufiq, S.Pd

Petunjuk:
1.Tugas ini merupakan take home exam bersifat mandiri.
2.Anda dilarang keras mencontoh atau mengambil alih pekerjaan teman atau orang lain.
3.Tugas bersifat individual dan hasil kerja diserahkan selambat-lambatnya pada pertemuan kuliah ke-12 pada saat jam kuliah.
4.Tugas yang harus anda kerjakan adalah:
a.Membuat resume (Ringkasan) untuk Bab 11 Mekanika Zat Padat dan Fluida, Buku “FISIKA untuk Sains dan Teknik” Karangan Paul Tipler halaman 383-409 menjadi 3 halaman folio (Tidak boleh kurang ataupun lebih). Tugas diketik dengan font Times New Roman size 12 spasi 1,5.
b.Menjawab soal pada akhir Bab 11 Mekanika Zat Padat dan Fluida, Buku “FISIKA untuk Sains dan Teknik” Karangan Paul Tipler nomor soal: 3, 7, 11, 15, 21, 27, 37, 41, 53, 59.


SELAMAT BELAJAR!!!
SEMANGAT!!!

Belajar Sains dari sebutir Telur


SUARA MERDEKA
Pendidikan
14 Juli 2009
Belajar Sains dari Sebutir Telur
SEBUTIR telur tak sekadar menyehatkan. Ketika penyampaian pelajaran di kelas mengundang rasa bosan, cikal bakal seekor ayam itu bisa mengambil alih perhatian. Terutama, ketika guru menyampaikan pelajaran sains. Dengan percobaan sederhana, guru bisa menerangkan konsep tekanan.

Itulah yang dilakukan Kemal Danendra. Di hadapan siswa baru di sekolahnya, dia memperagakan proses memasukkan telur ke botol berleher kecil. Layaknya Einstein versi kecil, dia menggoreskan sebatang korek api. Bagi dia, proses itu bukan hal mudah. Dia harus mengulang beberapa kali untuk membuat batang korek api menyala. Akhirnya dengan dibantu kepala sekolah, korek api itu pun menyala.

Selain mendatangkan kelegaan, nyala itu juga membuat dia agak grogi. Buru-buru dia memasukkan batang korek menyala ke dalam botol. Tanpa menunggu lama, sebutir telur dia letakkan di bibir botol. Hanya dalam hitung detik terdengar suara "pluk". Telur pun jatuh ke dasar botol.
Tak Bosan Proses itu ternyata cukup menarik 68 siswa kelas I sekolah tersebut. Mereka yang semula duduk manis langsung beranjak dan maju mendekati meja percobaan untuk menyaksikan lebih jelas. Sembari menyimak keterangan Masaya Zavarina, teman Kemal, mereka tak mengalihkan mata dari percobaan itu.

Berdasar keterangan Masaya, diketahui bahwa keberhasilan telur ayam masuk ke dalam botol bukan karena sihir. Akan tetapi lebih karena efek dari udara panas di dalam botol akibat batang korek yang menyala. Udara yang dipanaskan berubah menjadi jenuh.

"Kondisi itu membuat telur mudah masuk ke dalam botol,'' kata dia pada pembukaan tahun ajaran baru di SD Labsschool Unnes, kemarin.
Kepala SD Labschool Unnes, Muhammad Taufiq, menyatakan pembelajaran dengan peraga sangat efektif. Materi yang disampaikan lebih mudah diserap siswa. Mereka bisa menyaksikan atau melakukan berbagai macam percobaan. Suasana belajar pun menjadi lebih menyenangkan. "Itu akan membuat siswa tak gampang bosan,'' katanya. (Roosalina-53)
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/07/14/72269/Belajar.Sains.dari.Sebutir.Telur

PELANGI


Pelangi adalah gejala optik dan meteorologi yang menyebabkan spektrum dari cahaya yang (hampir) kontinyu untuk muncul di langit waktu matahari bersinar ke atas titik air hujan yang jatuh.Dari peristiwa yang menyebabkan sinar monokromatik menjadi 7 sinar polikromatik

TUGAS MID SETS

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP (2008-2009)
MATA KULIAH : SETS Dalam Pendidikan IPA

PENGAMPU
Prof. Achmad Binadja, Ph.D.
Dr. Sri Sulistyorini, M.Pd.

Petunjuk:
1.Tugas ini merupakan take home exam untuk dasar penilaian hasil belajar tengah semester.
2.Tugas ini merupakan bagian dari projek akhir yang telah dibahas pada awal semester
3.Tugas bersifat individual dan hasil kerja diserahkan selambat-lambatnya pada tanggal 8 Mei 2009 pada saat jam kuliah.
4.Pekerjaan hendaknya diketik menggunakan Microsoft Word pada kertas ukuran A4 dengan menggunakan font type New Romans ukuran 12, dengan jarak 16 point atau tidak lebih dari 1.5 spasi. Jarak dari tepi atas dan bawah sebesar 25 mm, dari tepi kiri 30 mm dan dari tepi kanan 25 mm.
5.Pekerjaan diserahkan dalam dua bentuk, soft dan hard copy. Untuk soft copy, (tanpa virus), diharapkan anda menempatkan hasil pekerjaan dalam folder-folder yang dinamai sesuai nomor dan nama mahasiswa.
6.Perhatikan dengan baik tugas di bawah ini guna memperoleh hasil sebaik-baiknya.

Bentuk Tugas Kegiatan:
a.Anda diminta untuk mengembangkan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bervisi dan berpendekatan SETS untuk bidang studi yang anda minati yang harus digarap secara terintegrasi dengan pekerjaan teman lain pada mata kuliah yang sama.
b.Guna menghindari duplikasi garapan, mahasiswa di jenjang pendidikan yang sama dengan bidang minat serupa diminta untuk duduk bersama membahas hal ini sebelum melangkah lebih lanjut. Dengan demikian, untuk mereka yang menggarap Sains di SD harus bekoordinasi dengan teman lain juga menggarap Sains SD. Hal yang sama berlaku untuk menggarap sains di SLTP maupun di SLTA.
c.Dari KTSP yang ada, pilih Standard Kompetensi Pembelajaran yang diminati untuk digarap (SESUAI KESEPAKATAN, Tetapi tidak boleh kurang dari SATU Standard Kompetensi.)
d.Turunkan Silabus dan RPP bervisi SETS dengan mengikuti model pedoman pengembangan Silabus dan RPP mata pelajaran Sains bervisi SETS.
e.Perhatikan dengan baik seluruh aspek yang merupakan ciri Silabus dan RPP berivsi dan berpendekatan SETS.
f.Pengembangan dokumen perangkat pembelajaran selanjutnya sangat tergantung pada tahap pengembangan silabus dan RPPnya. Oleh karena itu harap pada tahap ini dilakukan dengan hati-hati dan teliti.
g.Keistimewaan dan kualitas produk anda ditentukan oleh seberapa cukup dan sesuainya antara komponen standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator bervisi SETS, bahan pendukung pembelajaran, kegiatan pembelajaran, serta kegiatan model evaluasi pembelajarannya dalam mengangkat atau mempraktekkan visi SETS serta pendekatan SETS di dalamnya.
h.Anda dilarang keras mencontoh atau mengambil alih pekerjaan teman atau orang lain. Anda berpeluang besar untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan yang pernah dilakukan oleh teman lain (bukan plagiarisme) karena bahan pendukung banyak tersebar di berbagai sumber.
i.Jangan lupa mencantumkan secara jelas sumber-sumber rujukan yang anda pakai dengan menggunakan aturan APA (American Psychological Association).








UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP (2008-2009)
MATA KULIAH : Pembelajaran IPA Inovatif
PENGAMPU
Prof. Achmad Binadja, Ph.D.
Drs. Nathan Hendarto Ph.D.

Direction:
1.The assignment can be considered as a take home exam, as the basis for providing scores on mid semester learning results.
2.The assignment represents a part of the final project already discussed at the beginning of the semester.
3.This is an individual assignment which results should be submitted by May 8, 2009, during the class hours.
4.The works should be typed by using Microsoft Word on A4 size of paper. Apply New Romans type font of size 12. The space should be16 point or not larger than 1.5 space. The top and button margins should be 25 mm, the left margin is 30 mm and the right margin is 25 mm.
5.Submit your works in two forms, soft and hard copy. Use a CD for all the class works by assigning a folder with your individual name and ID for the title of the folder.
6.Please pay full attention to the following assignment for you to produce the best outcomes.

Your Assignment:
a.You are required to develop a lesson plan and an instructional material ready to be presented in a 2 hours learning activities on your subject of interest.
b.To do so, you have to go back to your individual school curriculum and develop relevant syllabus as the basis for developing the lesson plan, the instructional materials, and the evaluation instruments.
c.For the purpose of the Mid Semester exam, develop a relevant syllabus and the respective lesson plan by referring to a certain basic competency in the existing curriculum. You need to work with your friends to determine the basic competency you want to work on. There should be no duplication on the things you are doing with the ones done by your colleagues.
d.Make sure that you show the innovative elements you want to expose in the classroom learning activities through the syllabus and the lesson plan.
e.You might want to apply SETS vision and approach in your innovative way of introducing science to your students. You might also want to combine SETS Vision and approach with other innovative approaches relevant to achieve the expected competencies.
f.Based on the existing plan, you are required to practice teaching and learning process in front of the class, where the other classmates would act as your students.
g.The score for your activities would be based on the written and practical works done in the classroom.

2.Please make sure that you are going to produce your innovative products through your own way. You will have a wide opportunities to produce quality products different from the ones done by the others.
3.Do not forget to include your references from where you take the information. Apply the APA (American Psychological Association) way of citing the references.

Pengertian IPA


1. Pengertian ilmu pengetahuan alam

Ilmu pengetahuan alam atau Sains (science) diambil dari kata latin Scientia" yang arti harfiahnya adalah pengetahuan, tetapi kemudian berkembang menjadi khusus Ilmu Pengetahuan Alam atau Sains. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan. "Real Science is both product and process, inseparably Joint" (Agus. S. 2003: 11)

Sains sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.

2. Kedudukan ilmu pengetahuan alam (IPA)

Ilmu berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological sciences) (Jujun. S. 2003). Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk hidup di dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat), astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi (the earth sciences) yang mempelajari bumi kita.

3. Hakekat Sains dan Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar

Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life science meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi).

IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok" merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengeta­huan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology).

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi dan eksperimen.

Dari uraian di atas Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai Obyek, menggunakan metode Ilmiah sehingga perlu diajarkan di Sekolah Dasar.

Setiap guru harus paham akan alasan mengapa sains perlu diajarkan di sekolah dasar. Ada berbagai alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasuk ke dalam kurikulum suatu sekolah. Usman Samatowa (2006) menegemukakan empat Alasan sains dimasukan dikurikulum Sekolah Dasar yaitu:

a) Bahwa sains berfaedah Bagi suatu bangsa, kiranya tidak perlu dipersoalkan panjang lebar. Kesejahteraan materil suatu bangsa banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang sains, sebab sains merupakan dasar teknologi, sering disebut-sebut sebagai tulang punggung pembangunan. Pengetahuan dasar untuk teknologi ialah sains. Orang tidak menjadi Insinyur elektronika yang baik, atau dokter yang baik, tanpa dasar yang cukup luas mengenai berbagai gejala alam.

b) Bila diajarkan sains menurut cara yang tepat, maka sains merupakan suatu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis; misalnya sains diajarkan dengan mengikuti metode "menemukan sendiri". Dengan ini anak dihadapkan pada suatu masalah; umpamanya dapat dikemukakan suatu masalah demikian". Dapatkah tumbuhan hidup tanpa daun?" Anak diminta untuk mencari dan menyelidiki hal ini.

c) Bila sains diajarkan melalui percobaan -percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak. maka sains tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.

d) Mata pelajaran ini rnempunyai: nilai – nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi yang dapat membentuk keprbadian anak secara keseluruhan.

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

Pengertian Filsafat Sains


Falsafah ialah satu disiplin ilmiah yang mengusahakan kebenaran yang bersifat umum dan mendasar. Kata filsafat berasal

dari bahasa Yunani Φιλοσοφία
philosophia, yang berarti love of wisdom
atau mencintai kebenaran. Empat hal yang melahirkan filsafat yaitu ketakjuban,
ketidakpuasan, hasrat bertanya dan ke-raguan. Ketakjuban terhadap segala
sesuatu (terlihat/tidak) dan dapat diamati (de-ngan mata dan akal budi) serta
ketidakpuasan akan penjelasan berdasarkan mitos membuat manusia mencari
penjelasan yang lebih meyakinkan dan berpikir rasio-nal. Hasrat bertanya
membuat manusia terus mempertanyakan segalanya, tentang wujud sesuatu
serta dasar dan hakikatnya. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk
memperoleh penjelasan yang lebih pasti menunjukkan adanya keraguan
(ketidakpastian) dan kebingungan pada manusia yang bertanya.
Ciri berpikir secara filsafati adalah
radikal (berpikir tuntas, atau mendalam sampai ke akar masalah); sistematis (berfikir
logis dan terarah, setahap demi setahap); dan universal (berpikir umum dan
menyeluruh, tidak terbatas pada bagian-bagian tertentu, tetapi melihat masalah
secara utuh) dan ranah makna (memikirkan makna terdalam berupa nilai kebenaran,
keindahan dan kebaikan).
Dalam filsafat, digunakan nalar dan
pernyataan-pernyataan untuk mene-mukan kebenaran dan pengetahuan akan
fakta. Ketika menyelesaikan masalah se-cara
falsafah, seseorang tidak harus merujuk pada sumber lain tapi hendaknya bisa
menjawab masalah yang dipikirkannya menggunakan akal budinya, dengan pikiran
yang bebas. Jika seseorang berfikir sangat dalam ketika menghadapi suatu masalah
dalam hubungannya dengan kebenaran, maka orang itu dapat dikatakan telah berpikir
secara filsafati dan kajian yang tersusun oleh pemikirannya itu disebut falsafah.
Objek material
dari suatu kajian filsafat adalah segala yang ada mencakup apa yang tampak
(dunia empiris) dan apa yang tidak tampak (dunia metafisik) sementara objek
formalnya adalah sudut pandang yang menyeluruh, radikal dan rasional tentang
segala yang ada (objek material). Suatu
masalah akan menjadi masalah falsafah jika masalah tersebut tidak bisa
diselesaikan dengan kaidah pengamatan atau kaidah sains. Masalah falsafah biasanya
melibatkan masalah tentang konsep, ideologi, dan masalah-masalah lain yang
bersifat abstrak, contohnya apakah kebenaran? Apakah ilmu pengetahuan? Berpikir filsafati biasanya bertujuan untuk
mencari jawaban atas masalah yang sifatnya baik dan bisa memajukan umat
manusia.
Sains berarti ilmu, yaitu pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode
tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu di
bidang (pengetahuan) itu dan bersifat kohe-ren, empiris, sistematis, dapat
diukur dan dibuktikan.
Cakupan objek filsafat lebih luas
dibandingkan ilmu. Jika ilmu terbatas hanya pada persoalan empiris, maka
filsafat mencakup masalah diluar empiris. Secara historis, ilmu berasal dari
kajian filsafat karena pada awalnya filsafatlah yang melakukan pembahasan
tentang segala yang ada secara sistematis, rasional dan logis. Filsafat merupakan tempat berpijak bagi
kegiatan keilmuan.
Perkembangan kajian
terkait dengan masalah empiris menimbulkan spesi-alisasi keilmuan dan menghasilkan
kegunaan praktis. Sehingga, filsafat sains me-rupakan disiplin ilmu yang
digunakan sebagai kerangka dasar/landasan berpikir bagi proses keilmuan.
Seorang ilmuwan yang mampu berfikir filsafati, diharapkan bisa mendalami
unsur-unsur pokok dari ilmu yang ditekuninya secara menyeluruh sehingga bisa
memahami sumber, hakikat dan tujuan dari ilmu yang dikembang-kannya, termasuk
manfaatnya bagi pengembangan masyarakatnya.